Alhamdulilah....
Alhamdulillah hirabil alamin terima kasih Ya Allah telah memberikan nafas
hingga ku temui datangnya pagi. Hari ini ku beraktivitas seperti biasanya
dengan rutinitasku sebagai seorang guru aku berusaha membagi waktu semampuku,
berusaha mandiri. Pukul 03.00 alarm handphone
membangunkanku dari tidur ku, menyelamatkanku yang terjerembab ke dalam lautan
imajinasi.
Kakek dan nenek ku yang memberi motivasi dan
inspirasi untuk tetap semangat, meskipun
sudah lanjut usia beliau selalu berusaha berpuasa. Tahun ini tahun yang aku
syukuri, karena tahun ini Kakek mulai aktif dan rutin beribadah dari situlah
aku bercermin.
Aku masih terkapar di atas tempat tidur berusaha
mengumpulkan nyawa yang tercecer.
“Jon,
Sahurrr tidak...?!”, Suara nenek
membangunkanku.
“Ya.
Sudah aku sudah bangun!”, Sahut ku.
Dengan langkah gontai ku berjalan keluar kamar
membawa sebungkus susu cokelat , melewati almari yang berjajar membentuk
lorong, sampailah juga di dapur.
Ku tuangkan air panas ke dalam gelas kemudian
kucampurkan dan ku aduk. Sahur pun segera berlalu ku habiskan sepiring nasi
dengan lauk seadanya. Aku kembali ke kamar mengambil handuk kemudian mandi,
sembari menunggu imsak dan azan subuh di kumandangkan.
Masjid Al-Barokah, ku bersiap memakai sarung dan
sahut peci. Jamaah sholat subuh semakin lama semakin tiada lagi. Ramadhan tahun
lalu lebih ramai dari pada Ramadhan tahun ini, biasanya jamaah sholat tarawih
hari pertama memenuhi masjid bahkan sampai membeludak ke serambi masjid.
Waktu menunjukkan pukul 06.00 aku bersiap berangkat
ke sekolah, berjibaku dengan hasil ulangan tengah semester, leger dan rapor. Panggang dan Bantul
banyak cerita ku lalui dan ku temui sepanjang jalan penghubung kedua kabupaten
itu, peristiwa yang seram maupun peristiwa yang menyenangkan. Kami sering
menyebutnya Jogja lantai 2 karena letaknya berada di pegunungan kars.
Kamis, 16 Juni 2016 aku sampai di SMP Bina Muda Panggang
30 menit perjalanan untuk sampai di tempat ini. Rintangan kadang harus di
hadapi seperti banyaknya arus kendaraan yang turun dengan kecepatan tinggi
serta melewati garis (jalan), kendaraan yang menyalipku dari belakang namun
ugal-ugalan atau truk-truk besar yang mengangkut kayu yang menutupi pandangan.
Kacamata hitam penangkal silaunya kilauan mantan. Hehehe.
Ku lepas kacamata hitamku kemudian ku langkahi satu persatu anak tangga menuju
ruang guru dengan tumpukkan buku-buku dan alat peraga. Mejaku ibarat
perpustakaan pribadiku, bagaimana tidak buku yang aku miliki ku bawa ke meja
ini untuk menunjang pembelajaran atau pengingat ketika ku lupa materi yang ku
berikan. Aku bergabung di keluarga SMP Bina Muda Panggang sekitar satu setengah
tahun banyak suka duka yang kita rasakan bersama. Sekolah ini memang berbeda
dengan sekolah lain yang serba memadai dari segi fasilitas. Sekolah ini sangat
terbatas teknologi apalagi internet.
Pak Sunaryo adalah wakil kepala sekolah bagian
kurikulum. Pagi ini aku agak siang berangkat dikarenakan sudah tidak ada
kegiatan belajar mengajar. Ku berjabat tangan dengan bapak/ibu guru.
“Selamat ya mas!”, kata Pak Sunaryo.
“Selamat untuk apa, pak?”, tanyaku penuh kebingungan
“Ya, pokoknya selamat. Nanti juga tahu”, jawab
beliau
Aku menuju tempat duduk ku dengan rasa bingung. Kemudian,
tiba-tiba ada telepon masuk. Segera ku angkat.
“Mas di mana sekarang?”, suara Bapak Mujadi Kepala
SMP Bina Muda Panggang.
“Saya di Sekolah, pak. Ada apa ya pak?”, tanyaku.
“Bisa ke ruangan saya?”
“Iya pak”, jawabku semakin penuh teka-teki.
Ku beranjak dan menuju ruangan kepala sekolah dengan
rasa penuh tanda tanya di kepala ku bertemu dengan beliau.
“Ada apa ya pak?”
“Kamu mendapat undangan Diklat, tadi saya sudah
kirim pesan singkat”
“O.. iya pak. Maaf belum saya baca”
“Sekarang diminta untuk mengambil undangan ke dinas Wonosari”
“Baik, pak”.
Akhirnya teka-teki pagi ini terpecahkan. Saya mendapat
undangan Diklat pelatihan instruktur nasional guru pembelajaran. Aku bergegas
menuju Wonosari mengambil undangan. Setelah kulihat peserta dari kabupaten
Gunungkidul terdapat nama ku.
Mas John, aku terharu membacanya
BalasHapusMasih dilanjut mas ceritanya?
Mas John, aku terharu membacanya
BalasHapusMasih dilanjut mas ceritanya?
Terima kasih buk. Read selanjutnya ya. 😃
BalasHapus